Mengajari anak dengan berkisah Para ibu yang di muliakan oleh para suami, sering-sering lah bercerita kepada anak tentang kisah-kisah teladan. Kenapa mesti sering-sering bercerita? Karena bercerita tentang kisah-kisah teladan menjadi memoar di kepala anak untuk menjadi anak yang baik; karena berkisah itu cara menasehati anak, menasehatinya dengan asyik; karena bercerita tentang kisah-kisah teladan itu metode yang baik dalam mendidik anak; karena semua orang suka mendengar cerita; karena bercerita itu meneruskan informasi dari telinganya sehingga tergambar di otaknya; karena Al-Qur’an juga 1/3 nya adalah cerita; karena cerita adalah indah. Kisah-kisah teladan yang sangat menarik di ceritakan kepada anak adalah kisah Sahabat Nabi, yaitu; Mus’ab ibn Umair. Siapa itu Mus’ab bin Umair? Apa ada yang sudah pernah mendengar namanya? Saya coba buat deskripsi tentang Mus’ab bin Umair dengan point-point berikut. 1. Lelaki yang tampan dan rupawan Mus’ab ibn...
Postingan
Menampilkan postingan dari 2019
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Tauhid dan Tantangannya Dewasa ini, ada beberapa tantangan tauhid yang saya amati yang terjadi disekitar kita, diantaranya: 1. Ghuluw terhadap orang-orang shalih Konteks dari tauhid diantaranya adalah dakwah, yaitu mentauhidkan Allah. Mentauhidkan hanya kepada Allah dalam hal ibadah kepada Allah; yang menjadi inti dari ajaran semua Nabi dan Rasul. Nabi dan Rasul diutus untuk mengajarkan manusia bagaimana seharusnya men-tauhid-kan Allah; mulai dari Nabi pertama yaitu Adam ‘alaihis salam, pada masanya manusia beribadah dengan mentauhidkan Allah; hingga muncul kesyirikan pada zaman Nabi Nuh. Kemunculan kesyirikan pada masa itu berlanjut hingga saat ini dan mengharuskan kita untuk berdakwah tauhid sesuai yang di ajarkan oleh para Nabi dan Rasul, karena itulah maksud dari Agama ini. Namun, pada perjalanannya; dakwah tauhid ini senantiasa di sertai dan disusul oleh ke-syirikan, mulai dari zaman Nabi Nuh seperti yang kita sampaikan ...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pak Sulistiyo Nama Sulistiyo menjadi nama yang penting bagi saya ketika di Malang dahulu. Bapak Sulistiyo adalah jamaah Masjid Al Falah Jakarta, tepatnya di Jl. Malaka Munjul, Cipayung, Jakarta Timur. Kita adalah sama-sama jama’ah di masjid yang sama. Waktu itu, saya sering shalat di Masjid Al-Falah ini. Biasanya ketika dzuhur dan ashar, saya berangkat ke masjid; ditangan saya ada sabun untuk mencuci tangan saya yang hitam legam, bekas oli dan kotoran mesin dan lain sebagainya. Karena ketika itu, kalau saya longgar saya berada di bengkel saudara saya. Penampilan saya yang demikian, terkadang menjadi bahan perhatian orang lain kepada saya. Waktu yang lain, misal magrib, isya, atau subuh; saya sering menjadi Imam atas dasar permintaan pengurus masjid. Tentu hal ini menambah penasaran orang-orang sekitar, kepada saya. Pikiran mereka penuh dengan tanda tanya “siapa orang ini sebenarnya?”. Akhirnya, perlahan-lahan warga bertanya dan mengetahui tentang saya, tidak terkecuali Pak ...