Umar Bin Khattab

Ketika menjadi khalifah, Umar Bin Khattab melakukan inisial Ajungan kepada warganya. Ketika perjalanan pulang dari inisial Ajungan itu, Umar Bin Khattab singgah dan istirahat di samping pagar sebuah peternak kamBing dan penjual susu.

Ketika istirahat di samping dinding pagar tersebut, Umar Bin Khattab mendengar pertengkaran kecil antara seorang ibu dengan anak gadisnya: “susunya campur saja dengan air, biar susunya menjadi banyak dan kita mendapat untung” ibu itu menyuruh anak gadisnya mencampur susu dengan air. “Khalifah Umar Bin Khattab tidak membolehkan praktek yang seperti ini ibu” anak gadis itu menjawab. Ibunya menjawab “siapa yang peduli dengan khalifah, dia tidak melihat kita”, “seandainya khalifah Umar Bin Khattab tidak melihat kita, tetapi tuhannya melihat kita ibu” kata anak gadis itu menolak perintah ibunya.

Ketika mendengar pertengkaran kecil ini, khalifah Umar Bin Khattab pulang ke rumah dan mengajak anak-anaknya untuk menikahi gadis tersebut, dan terpilihlah Ashim Bin Umar yang menikahi perempuan itu.

Dari pernikahan Ashim Bin Umar dengan gadis yang mulia itu, lahirlah Laila Binti Ashim yang menjadi ibu kandung nya Umar Bin Abdul Aziz. Kita yakin dan percaya, ketakwaan para leluhur khalifah Umar Bin Abdul Aziz adalah diantara faktor kemulian Umar Bin Abdul Aziz.

Sekarang ini, memilih pendamping hidup sangatlah penting, ketika kita menginginkan anak yang taat pada Allah subahanahu wata’ala, hal pertama yang bisa kita lakukan adalah memilih calon ibu bagi anak kita yang taat kepada Allah subahanahu wata’ala. Saya teringat cerita tentang seorang bapak di tempat saya pertama kali tinggal di Malang. Pak Inisial A orang sering memanggilnya, Pak Inisial A mempunyai saudari perempuan yang sangat cantik dan ayu, tiba saatnya saudari Pak Inisial A dilamar oleh seorang pria yang mapan dan tampan. Pria itu awalnya beragama nasrani, tetapi karena hendak menikah dengan saudarinya Pak Inisial A, dia masuk Islam.

Namun setelah waktu berselang, pria itu murtad dan masuk nasrani kembali. Ketika anak-anak mereka lahir, ibunya tidak bisa mengajari anak-anaknya ajaran islam dengan baik, sampai saat sekarang ini, anak-anak mereka ikut dengan ajaran agama bapaknya, Nasrani. Na’udzu billahi min dzalik.

“Kalau ingin melihat lelaki, pesan ku hanya satu, yaitu: lelaki yang beriman dan bertanggung jawab. Ganteng akan hilang, kaya akan hilang”

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini