Pada zaman sekarang ini, HAM versi Barat
adalah HAM yang sangat “labil”. Apa maknanya? HAM versi barat sekarang ini
adalah HAM yang ukurannya adalah kehendak setiap orang atau kemauan setiap
orang. Parahnya, kemauan dan kehendak orang akan senantiasa berubah, maka versi
seperti ini tidak akan ada ukuran dan standar HAM nya. Kenapa demikian? Karena
berlalunya waktu, maka berubah pula kemauan mereka, selama tidak mengganggu
orang lain, maka hal tersebut adalah HAM.
Contohnya: dulu, orang barat masih malu
berhubungan intim di depan orang lain, setelah berlalunya waktu Sebagian mereka
sekarang sudah tidak malu lagi untuk berhubungan intim di depan orang lain, dan
berhubungan intim di tempat umum adalah HAM. Dulu orang barat masih yakin bahwa
menikah itu sangat membahagiakan dan itu hanya dilakukan dengan perempuan,
sekarang ini keyakinan mereka berubah bahwa menikah dengan lelaki juga sangat
membahagiakan, maka sudah hal yang wajar ditempat mereka bahwa menikah dengan
sesama lelaki adalah hal biasa saja dan ini adalah HAM.
Jangan menganggap mustahil juga bahwa suatu saat,
mereka berkeyakinan bahwa menikah dengan dengan anak perempuan atau seorang ibu
menikah dengan anak lelakinya adalah hal yang biasa saja, na’udzubillahimindzalik,
kenapa? Karena HAM versi mereka adalah HAM yang labil, tidak ada ukuran tidak
ada standar dan sangat bobrok. Begitulah yang terjadi saat ini disana, semuanya
bisa dilakukan asal sama-sama suka dan tidak merugikan orang lain.
Pointnya bukan itu yang kami maksud, yang
kami maksud adalah banyak tokoh muslim yang belajar peradaban kepada
mereka dan menganggap bahwa HAM versi mereka adalah versi terbaik dan
ingin mengadopsi itu ke negeri kita. Mudah kita temukan seorang Prof. di negeri
ini bisa menghalalkan kawin sejenis dengan pendekatan kajian agama Islam,
sangat tidak masuk akal.
Kemuliaan Islam dan ajarannya telah menangkal
semua itu, begitulah ajaran Islam menjaga otak manusia untuk tidak terlalu
ngawur dalam berpikir, namun ajaran itu ditinggalkan bahkan dianggap sesuatu
yang kuno dan tidak sesuai zaman oleh mereka hingga pikiran mereka bertambah
jauh dari akal yang logis dan akal yang sehat.
Saya ingin menyampaikan bahwa kebudayaan barat
itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ajaran dan kebudayaan yang ada
pada agama islam itu sendiri. Maka ketika melihat problem nya, worldviews islam
bisa menjadi penangkal masalah tersebut.
Komentar
Posting Komentar