Tlogomas dan Riam Kanan di Malam Bulan Ramadhan
Ketika berbuka puasa di bulan Ramadhan, salah satu tempat makan yang enak di kota Malang adalah di Masjid Assalam Tlogomas dan Masjid Assalam Jl. Bend
Riam Kanan Lowokwaru. Makanannya sangat enak karena GRATIS. Mungkin juga rasa
makanan itu ditentukan oleh harga, hehe. Kalau makan di rumah makan yang
harganya mahal, dan teman kita sepertinya perlu diteraktir, biasanya makannya
sudah mulai tidak konsentrasi karena kepikiran "ini kalau di rumah makan
madura, bisa untuk makan 3 hari nih, hehe"
Masjid Assalam Jl. Bend Riam Kanan di Bulan Ramadhan banyak mahasiswa dari berbagai
Universitas datang kesana, kebetulan masjid itu dekat dengan beberapa perguruan
tinggi (ITN, UIN, Brawijaya, UM, Unmer, Unisma, Gajayana, UMM pasca) dll.
Kebetulan ketua yayasan yang menaungi Masjid dan beberapa sekolah disekitarnya
adalah Bpk. Rusli Efendi Nasution (kami biasa memanggilnya uak), sangat senang
dengan mahasiswa dan memberdayakan kami menjadi remaja dan pemuda masjid di
sana.
Kajian-kajian ke-Islama-an di Masjid itu juga sangat menyatu dengan jama'ah
dan mahasiswa, yang disampaikan oleh para ustadz yang inspiratif. Ketika
ceramah, Ustadz dr. Arief Alamsyah Nasution, pernah menyampaikan bahwa diantara cara
mengatasi banyak masalah kebiasaan buruk dan merubahnya menjadi lebih baik
adalah "tidak menunda pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam 2 menit"
contoh: menjemur handuk, menggantungkan baju ditempatnya, meletakkan sepatu di
raknya dll yang bisa diselesaikan sebelum 2 menit, maka jangan pernah ditunda,
kurang lebih penjelesan beliau.
Saya penasaran dengan ilmu yang baru saja disampaikan ini, saya coba amati
di sekeliling saya (kebetulan kami tinggal di kost2an yang lumayan ramai) ada
sekitar 14 kamar yang diisi kurang lebih 14 mahasiswa. Saya lihat ada beberapa
kamar yang tas, baju, celana menyatu di atas kasurnya; sepatu, piring dan gelas
(berisi puntung rokok) berada disamping ranjangnya. Ketika berbincang-bincang
saya tanya: "kuliah kamu sudah sampai mana? dia menjawab sibuk menyusun
skripsi bang. Kamu sudah semester berapa? semester 9, ini bentar lagi masuk 10.
Sudah sampai mana skripsimu? mau nyusun sih bang", hehe alasannya tetap
sibuk, tapi baru mau menyusun. Ada 3 atau 4 mahasiswa yang saya lihat kurang
lebih seperti itu, ditempat kami. Kebetulan umur saya rata-rata lebih tua dari
mereka, sehingga mereka memanggil saya abang, dan saya bertanya juga lebih
leluasa.
Disitu saya sadar, menunda-menunda pekerjaan itu memberikan beban
psikologis sehingga semua terasa berat. Menyelesaikan pekerjaan itu dengan
tuntas memberikan motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan yang lain. Sehingga
kita bisa melakukan banyak hal dan mencapainya satu-persatu, tentunya dengan izin dan bantuan dari Allah.
Komentar
Posting Komentar