Kekuatan terbesar kita adalah kekuatan untuk
memilih, kita bisa memilih kemana kita ingin pergi, apa yang ingin kita
lakukan, apa yang kita pikirkan; itulah anugerah Allah kepada seluruh manusia
yang menjadi alasan bahwa manusia lebih unggul dari pada malaikat. Al-Qur’an
telah menyebutkan bahwa Allah telah memberikan hak kebebasan kepada manusia
untuk memilih kejahatan atau keburukan; (As-Syam:8) walaupun kita bebas untuk
memilih, kita tidak bebas memilih konsekuensi dari tindakan itu.
Kita dapat memutuskan melompat dari atas ke
bawah, tetapi kita tidak dapat memutuskan apa yang akan terjadi pada kita. kita
dapat melangkah kedepan kereta yang sedang melaju cepat, tetapi kita tidak dapat
memutuskan apa yang akan tejadi bila kereta itu menghantam kita, kita dapat
memutuskan untuk tidak jujur dalam berkata-kata, walaupun konsekuensi sosialnya
bervariasi tergantung pada apakah ketahuan atau tidak. Kita bisa berbuat dan
ingin mendapatkan perubahan hidup, maka kita tidak dapat mengukur tantangan,
semuanya akan menyesuaikan dengan hukum alam yang sedang berlaku saat itu.
Barangkali proaktif yang sangat diperlukan;
kesalahan masa lalu berada di lingkaran kebaikan; mengakuinya, memperbaikinya,
dan belajar darinya, hal ini benar-benar merubah kesalahan menjadi kebaikan. Seperti
itu juga halnya Allah subahanahu wata’ala telah menerangkan bahwa kesalahan
akan diubah menjadi kebaikan "maka kejahatan mereka diubah oleh Allah
menjadi kebaikan" (Al-Furqon;70) yaitu dengan sarat mengakui, menyadari
dan memperbaikinya (taubat). “Kebaikan” kadang berada pada ujung yang lain dari
“kesalahan dan kegagalan”.
Komentar
Posting Komentar