Bagaimana mungkin kita akan menekuni sesuatu kalau bukan karena kita membangun rasa suka kepada aktivitas itu. Jika kita dianugerahi akan kesukaan untuk melakukan hal-hal yang baik, maka bersyukurlah, sungguh itu adalah nikmat yang sangat besar. Karena kamu tidak bisa merasakan betapa tidak berharga dan tidak enaknya menjadi manusia yang hilang rasa sukanya terhadap sesuatu. Cara berpikir yang materialistik menjadikannya menjadi manusia yang kering dan hampa. Semua dia lakukan hanya dengan memikirkan imbalan tertentu dan itu sangat berat. Menjalani hidup yang demikian tidaklah menyenangkan.

Jika engkau merasa nyaman dan suka dalam mendengarkan pengajian maka teruskanlah, jika bersepeda membuatmu nyaman, perbanyaklah bersepeda.  Maka itu adalah salah satu bentuk mensyukuri nikmat yang Allah subahanahu wata’ala berikan kepada kita. Semoga kita di istiqomahkan Allah subahanahu wata’ala dalam agamanya, menjadikan kita suka dan senang mendalami dan mempelajari agamanya dengan baik. Karena Jika Allah menghendaki kebaikan kepada kita, maka dipaqihkan kita terhadap agamanya. Allah mengingatkan kita dalam surah Ali Imran bahwa; dijadikan indah pada (pandangan) kita kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, sehingga kita mencintai mereka dan benda-benda lain yang Allah sebutkan setelah keduanya.

Maka hal yang wajar jika kecondongan hati kita kepada yang pertama dan yang kedua yang telah disebutkan tadi. Ketika pencapaian terhadap kedua belum terjadi, ada kalanya kita harus membangun rasa sabar yang kuat dan memalingkan perhatian untuk tidak terlena dengan angan-angan yang belum kita capai.

Ada seorang yang bertanya “apakah bisa mempunyai anak sebelum mempunyai istri?” sebenarnya pertanyaan seperti ini adalah pertanyaan gurauan yang menunjukkan ada kendala yang dihadapi dalam mencapai capaian yang pertama. Maka sangat banyak kebaikan akan diberikan kepada orang-orang yang telah membantu seseorang dalam menunaikan hajat seorang muslim.

Saudara-saudaraku, terkadang sifat kemanusian kita yang suka khilaf dan salah sering kurang tepat dalam mengelola psikis pada konteks bertahan dan bersabar untuk memenuhi penjelasan dalam Qur’an surah Ali Imran ini. Dosa yang banyak yang dilakukan dalam masyarakat terkadang terjadi karena sikap dan keingininan kita untuk menarik perhatian sesuatu atau orang yang kita kagumi. Sikap dan perjalanan yang kita tempuh untuk menarik perhatiannya sering sekali menjerumuskan kita kedalaman dosa.

Coba kita perhatikan keramaian yang terjadi dijalanan, pesta perhelatan dan yang lain. Sering tindakan yang dilakukan untuk mencari perhatian orang lain dengan cara yang salah. Perempuan banyak membuka aurat; sering terjebak karena ingin diperhatikan dan ingin kagumi. Tidak kah kita bisa berbeda, jika kalian seperti hal demikian; maka orang yang berhijab dengan benar tidak boleh dikatakan kuper, tidak gaul, kaku. Bukankah itu bentuk dari intimidasi dan kekakuan yang tidak siap menerima hal-hal yang baik yang berbeda. Maka inilah yang saya sebut bahwa, sungguh anugerah dan nikmat yang sangat besar yang Allah subahanahu wata’ala berikan kepada kita jika mencintai dan menyenangi sesuatu kebaikan, yang dengan itu hidup kita terasa nikmat.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini