Bagaimana imajinasi dapat membantu anda untuk menyelesaikan masalah dengan baik?

Ada istilah dalam Bahasa Jawa yang sering orang sebut dengan sawang-sinawang. Istilah ini sering dipergunakan dalam menilai keadaan dua orang atau lebih, secara timbal balik. Saya berikan contoh: ada seorang direktur perusahaan/lembaga. Setiap pagi jam 09.00 dia berangkat ke kantor miliknya untuk memimpin perusahaan atau lembaga yang dipimpinnya. Dalam keseharian memimpin lembaga tersebut, direktur ini banyak mendapat masalah/tantangan dalam memimpin perusahaannya. Tantangan ini terkadang membuatnya tidak bisa tidur sama sekali. Hingga dengan fasilitas kamar bintang lima sekalipun. Dalam perjalanannya dari rumah ke kantor, dia terus merenung bagaimana mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Dia perhatikan sekelilingnya dari rumah hingga sampai ke perusahaannya, ketika sampai digerbang perusahaan, salah satu satpam membuka kan pintu untuknya.  Sedangkan satpam yang lain terlihat duduk disisi yang lain dan sedang mengantuk hingga terhentak kepalanya ke meja, hingga dia berdiri ketika bosnya datang. Setelah sampai di kursi dan meja kerja, sang direktur merenung “enak juga ya jadi satpam, begitu tenang dan simple hidupnya, dalam keadaan bertugas sekalipun dia bisa tertidur. Sedangkan saya, bahkan kamar dengan fasilitas bintang lima sekalipun tidak bisa tertidur sama sekali”.

Disisi lain satpam yang membuka kan pintu untuknya, melihat bosnya masuk ke perusahaan juga berpendapat yang hampir sama “enak yaa jadi direktur, kemana-mana diantar, di mobil pake ac, uang banyak dll”. Inilah yang disebut dengan sawang-sinawang, yaitu kita melihat orang lain senang dan ingin sepertinya, sedangkan orang yang kita lihat itu tidak merasa senang, bahkan dia melihat kesenangan atau ketenangan ada pada kita atau orang yang lain.

Bagaimana kita bisa mengatakan salah satu dari mereka itu istimewa, sedangkan mereka saling memandang dan melihat dengan kelebihan masing-masing? Maka keistimewaan antara kedua dari mereka adalah orang yang paling pandai dalam mengelola pikiran dan perasaannya dalam menerima dan berusaha mencari dan bersyukur atas nikmat dari Allah. Dengan berimajinasi seperti ini, apakah saudara sudah bisa memahami?

Dalam penyelesaian masalah antara dua orang atau lebih, kita bisa menggunakan pola yang sama dalam memandang kedudukan orang lain. Saya berikan contoh: ketika anda sedang mempunyai masalah dengan orang lain, mungkin bisa diakibatkan oleh miskomunikasi, atau salah paham, atau bahkan yang lain. Dalam penyelesaian masalah ini anda bisa menggunakan place move imajinationPlace move imajination adalah istilah yang saya buat saja. Istilah ini adalah ketika anda berimajinasi dan membayangkan bahwa anda ada diposisinya (orang yang sedang bermasalah dengan anda). Ketika anda berimajinasi seperti ini, anda akan mengerti kenapa dia berkata seperti itu, kenapa dia bersikap seperti itu dan lain-lain. Ketika anda sudah memahami posisinya dengan membayangkan bahwa anda ada diposisinya, maka anda akan lebih mudah dalam menentukan sikap kepada orang yang ada masalah dengan anda. Walaupun terkadang langkah yang kita ambil adalah mengalah atau yang lain. Namun pada hakikatnya, di dunia ini tidak ada pemenang ketika kita mengalahkan orang lain, kemenangan itu adalah ketika kita bisa lebih dahulu menyelesaikan masalah dari pada orang lain.  

Tentu semua orang tidak akan menyepakati untuk menyelesaikan masalah itu dengan mengalah. Saya juga tegaskan bahwa tidak selalu kita menyelesaikan masalah itu dengan mengalah. Namun, intinya adalah kita membayangkan diri ada pada posisi orang yang sedang bermasalah dengan kita. Maka dengan ini, imajinasi anda akan membantu anda mengambil langkah yang paling tepat dalam menyelesaikan masalah.

Masalah itu terkadang semakin besar, karena kita salah dalam mengambil langkah penyelesaian. Semoga imajinasi anda membantu anda untuk dapat menyelesaikan masalah lebih tepat. Dari semua itu yang paling penting adalah berdo’a kepada Allah, semoga masalah yang dihadapkan kepada anda, saya dan kita untuk menuntun kita lebih baik dan lebih kuat lagi.

Firman Allah لا يكلف الله نفساً إلا وسعها , bahwa Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya (Al-Baqarah: 286). Bahwa Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya. Kita harus meningkatkan kapasitas dan kemampuan kita, sehingga kita bisa menyelesaikan masalah-masalah yang lebih besar lagi. Wallahu a’lam, ini adalah pikiran dan pendapat saya yang semoga diberikan petunjuk oleh Allah. Apabila ada kesalahan itu dari saya, apabila ada kebaikan itu dari Allah subahanahu wata’ala. 



 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini