Usulan untuk Calon Presiden dan Wakil Presiden

Ada usulan generasi milenial kepada Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia melaui dr. Gamal Al Binsaid, yang di upload melalui instagramnya @gamalalbinsaid pada Sabtu, 17 November 2018. Usulan itu adalah “Bang boleh usul ga? Satu program untuk kaum milenial. Dana bantuan nikah. Karena banyak kaum milenial di desa-desa ingin menikah tetapi terhalang masalah mahar”. Dr Gamal Al-Binsaid bertanya diketerangan “buat jomblo-jomblo sekalian apakah sepakat dengan aspirasi ini? Apakah terbatasnya lapangan kerja dan tingginya harga sembako berdampak pada peningkatan jomblo di Indonesia? Apa yang kawan-kawan harapkan sebagai jomblo kepada capres dan cawapres kami @prabowo dan @sandiuno? Mohon tanggapan jubir milenial Bang @dahnilanzarsimanjuntak @faldomaldini @pipin.sopian.90 mbak @dr.irene13 @rahayusaraswati mengenai aspirasi in?.

Dari uploadan dr. Gamal Al binsaid ini mendapat suka 15.715 suka dan 1547 komentar ketika ini saya tuliskan. Komentar pertama di dahului oleh @teukuwisnu dengan senyuman dan jempol. Ada tambahan komentar @latifahnazir dia mengatakan “saya terkendala pasangan dok belom ada, mohon dicarikan solusinya juga”. Langsung di balas yang lain, “Serbuuu” ada yang balas “saya sudah siap” sepertinya sudah di tag langsung oleh pria-pria jomblo itu, panen pesan si @latifahnazir. Saya yang membaca komentar ini berpikir “mungkin calon presiden dan calon wakil presiden perlu tambahan program untuk membuat biro jodoh”. Biro jodoh ini memuat prangkat dari aaliim (ahli agama) psikolog dan tim pencari fakta, agar biro jodoh ini dapat mempertemukan generasi-generasi milenial yang tepat. Kayaknya bagus juga tuh, untuk mengurangi pacaran dan perzinaan.

Tambahan komentar yang menarik datang dari @agus-wijayanti “mahar bukannya dari pihak perempuan yg minta? Lihat calon suaminya lah ... kalau memang tujuannya menikah jangan mempersulit hehe... tapi buat calon suami juga semangat lah ... jangan pula memberikan mahar sedikit hehe ...” tutupnya.

@aqilindonesiaid mengomentari, dan menarik menurut saya “setuju bang. Saya dahulu zaman kuliah membuat ARISAN NIKAH. Saya kumpulin teman-teman di kampus yg ngebet nikah membuat dan merumuskan program saling membantu dana nikah, minimal buat mahar saja. Tercetuslah arisan nikah haha...” katanya. Kata @aqilindonesiaid, waktu mereka mulai membuat program ini dahulu berjumlah sepuluh orang, setelah program ini jalan kurang lebih 1,5 tahun, sekarang tinggal 2 orang lagi yang belum menikah. Kreati juga ya. Ayoo... teman-teman di kampus, bisa jadi inspirasi program kerja ini....!

@ms.hennylestari menambahkan komentar “haduuh ... jangan maharnya yang dipikirin, tapi menafkahi istri setelah menikah. Bukankah dalam ajaran agama mahar sebaiknya tidak mempersulit pria wkwkwk so fokus lapangan kerja baaang. @dinipristina menambahkan komentar “jomblo bahagia membacanya hehe”. @rima.grosir menambahkan komentar “mungkin bakal ada yang ketemu jodohnya dikomenan sini.hahay...” saya juga berpikir seperti itu, sudah ada yang saling lacak-melacak kayaknya.

Kayaknya para komentator akan sangat serius mencari tahu tentang si @febria.ann, karena dia mengatakan “coba dimurahkan maharnya ... hafalan Ar-Rahman gitu misalnya. Hayo sebaik-baik wanita yang meringankan maharnya loh ya .... hehehehe ....” lucu juga itu, bilang sama ayahmu ya febria. @nuriseptika menambahkan komentar “setujuuu...wkkwkwk sama bikin kampanye “nikah ga harus mewah” biar tetangga2 ga julid. Mending nikah muda kan dari pada zina meraja lela” katanya.

Hayoooo....hajar terus, hehehe. Hal-hal seperti ini sepertinya jangan dianggap tabu, karena program untuk peningkatan SDMnya lebih penting dari pada membangun beton atau gedung pencakar langit, karena semakin jauh negeri itu dari zina makan akan semakin berkah kehidupan mereka. Wallahu a’lam ...

 




Komentar

Postingan populer dari blog ini