Perbuatan mulia adalah interpretasi dari pikiran yang baik

            Kota Bangil Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, sore hari itu diguyur hujan deras. Hari ini kami berkunjung ke rumah seorang ustadz yang menjadi suami dari Hj. Munajat Sa’adah, teman sekelas. Setelah bercerita dan beramah tamah, saya mendengar (dan yang lain juga mendengar) panggilan habibie, saya mencoba menerka siapakah yang dipanggil.

Dari belasan orang diantara kami, gak ada yang bernama habibie. Kemudian setelah itu, saya mendengar kata habibi, ternyata panggilan itu ditujukan kepada teman kami Hj. Munajatus Sa’adah yang dipanggil suaminya. Setelah merenung beberapa saat, saya tau maksud panggilan itu. Habibi maksudnya kasih sayangku, (mereka memberikan).

Ketika waktu ashar telah masuk, kami beranjak ke masjid. Di tepi jalan dekat masjid itu, ada wanita keturunan Arab beserta suaminya (saya yakin itu suaminya karena interaksi mereka menunjukkan hal itu) yang sedang melayani pembeli di warung miliknya. Setelah melihat itu, saya perhatikan beberapa saat, muncul pertanyaan dalam pikiran saya, “apakah mereka juga menggunakan panggilan-panggilan itu”?

Kemudian saya lihat becak di tengah jalan di depan kami yang hendak membawa dua orang perempuan bercadar, dari tinggi dan ciri-cirinya, mereka itu kelihatannya orang Arab. Kemudian pikiran itu muncul lagi “apakah orang-orang seperti ini juga akan menggunakan panggilan-panggilan seperti itu”?  

Dari kata habibi itulah muncul tindakan memperhatikan perempuan keturunan Arab dengan suaminya dan dua perempuan Arab tadi. Mendengar nama kota Lefziq Jerman terujar dari senior saya, membuat saya membayangkan kota di pusat Eropa tersebut.

Dia menceritakan keinginannya untuk melanjutkan studi doktoral di kota itu, dan jalan sudah mulai terbuka untuk kesana, hanya menunggu beberapa tahap lagi, dan insya allah beasiswa, semoga lulus. Setelah bercerita beberapa saat, saya sangat senang mendengar berita ini. Karena beberapa hari sebelumnya, beliau mencurahkan hatinya yang kuat untuk studi doktoral, walaupun sangat sulit dan berat. Tetapi setelah beberapa hari, alhamdulillah sudah mendapat jawaban walaupun masih butuh beberapa langkah lagi.

Senior yang lain lebih maju selangkah, setelah lulus magisternya beliau langsung diterima beasiswa doktoralnya di Riyadh Arab Saudi. Mendengar berita ini, saya seolah tertular pengaruh positifnya. Saya berpikir untuk merubah frekuensi belajar, mana tau kesempatan berpihak kepada saya. Dari kata doktoral, nama kota Lepziq Jerman dan Riyadh Arab Saudi telah merubah pikiran dan tindakan, walaupun itu hanya pada tahap frekuensi belajar.

            Guru dan juga inspirator seorang doktor di UIN Malang, menceritakan pengalamannya dalam penelitian dan mengutarakan rencananya dalam diskusi rutin kami yang dilaksanakan sekali seminggu. Rencananya itu mulai dari program menulis artikel setiap sekali seminggu, artikel ini akan didistribusikan kepada kelompok diskusi di kampus lain sebagai bahan kajian ilmiah, kemudian suatu saat semua artikel yang telah tertulis akan dibukukan, dan beliau mengajak kami untuk ikut berpartisipasi dalam penulisan itu.

Rencana lain yang dipaparkan juga adalah akan segera diterbitkannya buletin di pasca sarjana UIN Malang, dan beliau juga mengajak kami untuk mengelola bersama. Dari pertemuan diskusi malam itu, saya seolah membawa segudang motivasi untuk mencoba berkarya.  Motivasi itu mulai merubah tindakan dan frekuensi belajar.

            Dari beberpa kejadian selama seminggu terakhir di bulan desember ini, saya sangat sadar betapa besarnya pengaruh pikiran terhadap perbuatan seseorang. Seseorang yang berpikir tentang indahnya kota london dan keinginannya belajar di kota itu, maka pikiran itu akan menuntunnya untuk belajar bahasa Inggris. Seseorang yang berpikir tentang surga dan neraka, maka pikiran itu akan menuntunnya untuk belajar tentang agama dan mengamalkan agama itu dengan perlahan.

            Saya hanya ingin menyimpulkan bahwa, tindakan buruk seseorang adalah bentuk interpretasi pikiran yang buruk. Perbuatan mulia seseorang adalah interpretasi dari pikirannya yang baik. Untuk itu, sangat penting rasanya bagi kita semua menjaga pikiran-pikiran kita.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini