Disuatu desa terpencil dipinggiran kota, tinggallah
seorang anak laki-laki bersama 6 saudaranya, kehidupan keluarga ini terlihat
sangatlah sederhana. Ayahnya hanya seorang buruh tani, kakak dan adiknya semua
masih bersekolah sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang hanya
mengurusi keluarga. Untuk membantu keuangan keluarganya setiap hari selepas
pulang sekolah, ia pergi kepasar untuk berjualan asongan.
Pada suatu hari saat anak ini sedang menjajakan dagangannya, tiba-tiba ia
melihat sebuah bungkusan kertas koran yang cukup besar, terjatuh dipinggir
jalan, lalu diambilnya bungkusan tersebut, kemudian dibukanya bungkusan itu,
namun betapa kaget dan terkejutnya ia, ternyata isi bungkusan tersebut berisi
uang dalam nominal besar.
Tampak diraut wajahnya rasa iba dan bukan kegembiraan. Ia tampak kebinggungan, karena ia yakin uang ini pasti ada yang memilikinya, pada saat itu juga anak ini langsung berinisiatif untuk mencari pemilik bungkusan tersebut, sambil mencari-cari pemiliknya, tiba-tiba seorang ibu dengan ditemani seorang satpam datang dengan berlinang air mata menghampiri anak kecil itu, lalu ibu ini berkata “dek, bungkusan itu milik ibu, isi bungkusan itu adalah uang”. Uang untuk biaya rumah sakit anak ibu, karena anak ibu baru saja mengalami kecelakan korban tabrak lari, saat ini anak ibu dalam keadaan kritis dan harus cepat dioperasi karena terjadi pendarahan otak, kalau tidak cepat ditangani, ibu khawatir jiwa anak ibu tidak akan tertolong. Pagi ini ibu baru saja menjual semua harta yang ibu miliki untuk biaya rumah sakit, Ibu sangat membutuhkan uang ini untuk menyelamatkan jiwa anak ibu. Lalu anak kecil tersebut berkata,” benar Bu, aku sedang mencari pemilik bungkusan ini, karena aku yakin pemilik bungkusan ini sangat membutuhkan. “Ini Bu !, milik Ibu”. setelah itu anak kecil tersebut langsung berlari pulang, sesampai di rumah ia ceritakan semua kejadian yang baru saja dialami kepada Ibu nya. Lalu ibunya berkata, “Benar anak ku ! , kamu tidak boleh mengambil barang milik orang lain, walau pun itu dijalanan, karena barang itu bukan milik kita. Ibu sangat bangga pada mu nak, walau pun kita miskin, namun kamu KAYA dengan KEBAIKAN dan KEJUJURAN. Untuk apa kita memiliki kekayaan yang melimpah, sementara kita harus mengorbankan nyawa orang lain. Kamu sungguh anak yang baik nak, Ibu sangat bersyukur mempunyai anak seperti mu. Hari ini Ibu percaya, kamu sudah menyelamatkan satu jiwa melalui kebaikan dan kejujuran mu, kamu harus jaga terus kejujuranmu, karena kejujuran dapat menyelamatkan banyak orang dan kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Apa yang bukan milik kita, pantang untuk kita ambil”.
“Sesungguhnya kebenaran itu membawa kepada
kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga, seseorang akan selalu bertindak
jujur sehingga ditulis disisi Allah sebagai orang yang jujur, dan sesungguhnya
dusta itu membawa kapada kejahatan dan kejahatan itu membawa kepada ke neraka,
seseorang akan seelalu berdusta sehingga Ia ditulis di sisi Allah sebagai
pendusta.” (H.R. Al-Bukhâri No. 6094)
Komentar
Posting Komentar