Perkataannya menjadi milikmu, tetepi perkataanmu menjadi  tanggung jawabmu.

    Ketika membaca kalimat ini pertama kali, saya sangat tersentak dari makna kalimat ini. Betapa tidak, setelah maksud nya jelas bagi saya, sungguh beruntung orang-orang yang menyimpan kata-katanya, dan hanya mengeluarkannya ketika di butuhkan.

Pendapat dan kata-kata akan menawan seseorang, akan terikat karena kata-katanya, bagi seorang muslim wajib menyesuaikan kata-katanya dengan perbuatannya. Ketika perkataanya berbeda dengan perbuatannyanya, maka kata-katanya sendiri yang akan menjerumuskannya.

Semakin banyak seseorang mengeluarkan wacana dan pendapatnya maka semakin banyak ikatan yang dia ciptakan sendiri untuk mengikatnya, ketika dia melanggar apa yang dia sebutkan maka orang lain akan menempatkannya menjadi orang “tak bisa dipercaya”.

            Mulai hari ini saya meniatkan kepada diri saya pribadi untuk menyelesaikan perkataan dengan bijak yang saya akan katakan kepada orang lain. Kerugian besar bagi saya dan juga bagi anda ketika kita telah mengeluarkan energi untuk berbicara, pendapat kita malah membuat orang tak percaya kepada kita.

Di balik itu semua, muncul prasangka yang bermacam-macam dari siapa saja, ketika seseorang hanya berbicara seperlunya, enggan bergurau dan tegas terhadap kesalahan. Di masyarakat mungkin anda sering menemukan orang-orang yang dikatakan sombong, tidak pandai bergaul, keras, atau penamaan yang lain terhadap orang yang berbicara seperlunya, enggan bergurau dan tegas terhadap kesalahan.

Maka mulai dari sekarang kita coba untuk merubah pandangan itu, karena sesungguhnya itulah contoh yang baik, sangat banyak keuntungan yang akan didapatkan ketika masyarakat kita mengamalkannya.

Menurut saya keuntungannya, pertama: kepercayaan di masyarakat sedikit demi sedikit terbangun kembali. Kedua: saya teringat ketika seorang gubernur yang sangat fenomenal di Indonesia  waktu itu berpidato di hadapan para pegawai yang baru dilantiknya, di dalam pidato pelantikan itu sang gubernur menyampaikan kepada para pejabat yang barusan dilantik agar mengamalkan agamanya dengan benar. “Jika anda menyalahi sumpah anda maka anda adalah orang-orang yang munafik”. Keuntungannya yaitu mendekatkan kita pada ajaran agama kita.

Ketiga: munculnya kemaslahatan di kalanagan masyarakat. Seperti yang saya sebutkan, salah satu cara yang terbaik menyampaikan atau menegur seseorang dari kesalahan adalah nasehat. Seseorang yang menasehati dan mendakwahi seseorang dari kesalahnnya adalah sikap yang tegas terhadap kesalahan. Sebagaimana termaktub dalam surah Al Ashr.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini